Hanya Karena Miskin Anak Jenius Ini Harus Diusir Dari Sekolahan
Haloo apa kabar semuanya jumpa lagi dengan saya tio, kali ini saya akan membahas sebuah film yang berjudul The Boy Who Harnessed the Wind dirilis pada tahun 2017.
Merupakan sebuah film yang
diangkat dari kisah nyata tentang perjuangan seorang anak jenius yang bernama
William Kamwamba berasal dari Malawi, Benua Afrika yang berhasil membuat pompa
air bertenaga angin untuk menyelamatkan keluarga dan desanya dari kekeringan
dan bencana kelaparan.
Bagimana kisah selengkapnya,
langsung saya yuk ke alur ceritanya...
Di awal film kita diperlihatkan
dengan kesibukan para petani yang sedang memanen jagung namun tak lama berselag
ada salah seorang petani bernama John kamkwamba yang tiba-tiba jatuh dan
meninggal.
Kemudian John dimakamkan
dengan upacara adat di daerah itu dia mewariskan lahan miliknya kepada Jeremia
anak tertua
John juga memiliki adik yang
bernama trywel kamamba yang selama ini bekerjasama dengan John mengolah lahan
pertanian
di rumah trywel terlihat
seorang anak yang sedang memperbaiki radio Ia bernama William kamkwamba dia merupakan
anak kedua dari trywel.
William adalah anak yang
cerdas dan kreatif dia sering mengutak-atik barang elektronik dan memperbaiki
barang bekas menjadi barang yang bisa dimanfaatkan kembali.
William juga memiliki seorang
kakak bernama Ani dan adik yang masih bayi
Wiliam disuruh oleh ayahnya
untuk memperbaiki atap rumah mereka dan Tak lama kemudian datang seorang
tetangganya yang bernama Bamusi untuk menanyakan radio miliknya yang sedang
diperbaiki William
namun perbaikan itu belum
selesai sehingga bamusi merasa kecewa pada William
pada hari berikutnya William
mendapatkan hadiah dari orang tuanya berupa seragam sekolah karena hari itu
adalah hari pertama William sekolah
William pun merasa sangat
senang dengan hadiah tersebut lalu dia berangkat ke sekolah bersama temannya
yang bernama Gilbert
sementara itu untuk memenuhi
kebutuhan hidup trywel bekerja sebagai kuli panggul di pasar sambil menunggu
musim panen berikutnya begitu pula dengan Agnes istri Trywel dan Ani anak
perempuan tertua yang bekerja di tempat penggilingan jagung
di sekolah William mengikuti
apel tapi tiba-tiba hujan turun sehingga mereka semua bergegas masuk ke kelas
di dalam kelas sudah ada pak Kacigunda seorang guru sains sekaligus menjadi
wali kelas di kelas tersebut.
Ketika pulang sekolah
William memberikan pesan kepada pak kacigunda dari kakak perempuannya yang
bernama Ani.
Jadi pak kacigunda ini
merupakan pacar dari ani kakaknya wiliam. Pada saat itu juga pak kacigunda
memberi tahu kepada wiliam supaya cepat melunasi tunggakan sekolah.
Saat di rumah wiliam
terlihat sedang belajar karena besok akan ada ujian, namun sayangnya dirumahnya
tidak ada lampu penerangan yang memadai.
Pagi harinya ujian pun
dimulai William dapat mengikuti ujian tersebut dengan baik serta mendapat nilai
yang lumayan bagus
Sepulang sekolah William dan
Gilbert mampir ke tempat pengumpulan barang bekas untuk mencari barang-barang
yang masih bisa diperbaiki dan disana ia menemukan aki bekas serta beberapa peralatan
yang lain.
Setelah itu mereka menuju
rumah Gilbert sesampainya disana ternyata sedang ada musyawarah desa karena ada
investor yang ingin membeli pohon milik mereka.
Pihak ketua adat dan
beberapa orang tidak menyetujui tawaran tersebut karena jika pohon itu ditebang
akan menyebabkan banjir pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau.
Namun tiba-tiba Jeremia
menyetujui tawaran untuk menjual pohon miliknya kepada investor, diikuti dengan
beberapa warga yang lain.
Trywel mencoba menasehati
Jeremia agar membatalkan niat tersebut karena akan berimbas pada Desa mereka
tapi Jeremia tetap Kukuh dengan pendiriannya karena dia sedang terlilit utang
akibat hobinya berjudi
Di tempat lain Williams dan Gilbert
terlihat sedang membuat perangkap burung agar dia bisa mendapatkan uang untuk
membantu ayahnya menulasi tunggakan sekolahnya.
Namun dia malah mendengar
suara seseorang, setelah didekati ternyata penebang pohon oleh investor sudah
dimulai.
William kemudian mengambil
burung hasil tangkapannya dan membawanya sebagai imbalan untuk mendengarkan
pertandingan sepakbola di rumah salah-satu temannya.
Tetapi ketika pertandingan
akan dimulai tiba-tiba radio yang sedang didengarkan kemudian mati, kemudian William pulang untuk mengambil
baterai milik ayahnya Selain itu William juga menyampaikan pada ayahnya agar
segera melunasi uang sekolahnya ayahnya bilang akan melunasi setelah mereka
panen
William kemudian Kembali ke
tempat tadi untuk mendengarkan
pertandingan, setelah usai wiliam kemudian bergegas pulang ke rumah, namun
dijalan ia melihat ani dan pak kacigunda sedang berduaan William merasa tidak
nyaman dengan apa yang mereka lakukan.
Keesokan harinya William dan
Gilbert berniat untuk merusak sepeda pak Kacigunda agar dia tak datang lagi
untuk menemui Ani tapi William tak bisa merusaknya.
Kemudian Gilbert menyarankan
agar mencuri lampunya saja, ketika mereka sedang memutar roda sepeda, lampu itu
menyala, wiliam merasa takjum melihat itu semua.
Hal tersebut juga menginspirasi
William untuk mempelajari listrik dan lampunya
Pada malam harinya William
mendengar percakapan orang tuanya jika mereka belum memiliki uang untuk
melunasi uang sekolahnya, William pun bersedih Mendengar hal itu
Pagi harinya siswa yang belum
membayar uang sekolah dikumpulkan oleh kepala sekolah, mereka semua disuruh
pulang dan tidak boleh mengikuti pelajaran sebelum mereka melunasi uang
sekolahnya.
Disisi lain hal yang
dikhawatirkan oleh ketua adat dan trywel ternyata benar terjadi.
Ketika hujan deras di Desa
itu mengalami musibah banjir sehingga menyebabkan mereka gagal panen
Beberapa hari kemudian trywel
pergi ke pabrik tembakau untuk menemui teman lamanya yang bernama Daniel untuk
meminta bantuan Daniel melobi pihak investor agar menjual kembali pohon-pohon
yang belum di ditebang untuk mengatasi banjir
Namun sayangnya Daniel tak
bisa membantu hal itu karena kondisinya tidak memungkinkan terlebih cuaca sedang
tidak menentu, ditambah pasar saham sedang turun drastis akibat kekacaun yang
sedang dialami negara Malawi.
Daniel menyarankan agar trywel
mencari usaha selain bertani apalagi tahun depan diprediksikan akan terjadi
kekeringan yang cukup panjang di Malawi dan berpotensi akan terjadi bencana kelaparan.
Beberapa lama kemudian apa yang
dikatakan daniel pun benar terjadi tanaman tak lagi mau tumbuh karena tanah
yang terlalu kering.
Trywel kemudian menyampaikan
hal tersebut kepada kepala adat ia berharap ketua adat dapat menyampaikan
keluhannya kepada presiden yang akan melakukan kampanyenya di desanya.
Sementara itu William hampir
setiap hari mendatangi tempat pembuangan barang bekas untuk mengambil
benda-benda elektronik yang masih dapat diperbaiki.
Saat itu ia menemukan sebuah
baterai bekas ia sangat berharap baterai itu masih dapat diperbaiki sehingga bisa
untuk menyalakan pompa air bekas yang ia temukan pada hari sebelumnya.
Selanjutnya William tinggal
mencari dinamo untuk dipadukan dengan baterai dan juga pompa air agar benda itu
dapat difungsikan kembali
Keesokan harinya William
berangkat ke sekolah meskipun ia belum bisa melunasi biaya sekolahnya.
Ia masuk mengendap-endap
untuk supaya tidak ketahuan kepala sekolah hal itu dia lakukan Karena Dia punya
semangat belajar yang tinggi.
Setelah pembelajaran
berakhir William selanjutnya berdiskusi dengan pak Kacigunda mengenai sistem
kerja dinamo
Selanjutnya Pak Kacigunda menyarankan
kepada dia agar melakukan literasi di perpustakaan jika ingin mengetahui
tentang dinamo lebih dalam
Namun William tak punya
kartu perpustakaan karena dia belum bayar uang sekolah lalu William mencoba
melakukan taktik dengan mengancam pak Kacigunda perihal hubungannya dengan Ani
alhasil maka ia bisa pergi ke perpustakaan dengan diantar oleh pak kacigunda.
Di perpus di perpustakaan
William menemukan buku berjudul using energy kemudian William membaca buku itu
dengan seksama dan memberinya inspirasi tentang kincir angin yang dapat
menghasilkan listrik
Beberapa waktu kemudian
presiden datang ke desa sebelah dengan disambut gegap Gempita masyarakat lalu
ketua adat wimbe memberi sambutan kepada Presiden dia juga Menyampaikan keluhan
yang terjadi di desanya yaitu banjir yang menyebabkan gagal panen
Ketua adat juga meminta
perhatian pemerintah agar lebih memperhatikan nasib mereka keluhan itu membuat
presiden tersinggung dan menyuruh ajudannya agar menarik ketua adat dari
panggung tak hanya itu Dia juga dipukuli oleh Pengawal Presiden hingga
mengalami luka yang cukup parah.
Beberapa bulan berlalu dan
kini sudah masuk musim panen tapi panen
kali ini jauh dari harapan jagung yang dihasilkan sangat sedikit tak sampai
lima karung. Hal tersebut tentu tak cukup untuk stok sampai musim panen
berikutnya.
Bahkan mereka sampai menjual
atap rumah mereka ke pasar untuk memenuhi kebutuhan. Sesampainya di pasar
ternyata harga kebutuhan pokok mulai naik.
Kini mereka menghadapi
krisis dan gagal panen, namun pihak pemerintah terlihat tak peduli dengan
keadaan tersebut, dan lebih memilih untuk mengamankan pemenang pada pemilu yang
akan datang.
Pemerintah yang demikian
memicu kemarahan pihak oposisi dan sebagai masyarakat, trywel yang kecewa dengan pemerintah berniat
untuk bergabung dengan pihak oposisi serta ikut demonstrasi di ibu kota.
Walaupun keadaannya sedang
tidak kondusif William tetap semangat belajar dia kembali ke perpustakaan
mencari literatur lain yang berkaitan dengan listrik dan elektronika dengan
tujuan dapat menciptakan pompa air sendiri untuk mengatasi bencana kekeringan
yang sedang menimpa desanya.
Sementara itu Pak Kacigunda
terlihat sedang mencoba mempengaruhi Ani agar mau kabur dari rumah dan menikah
dengannya. Tapi Ani tak mau melakukan hal itu.
Hari berikutnya William
kembali berangkat ke sekolah dengan cara mengendap-endap, tapi sial hari itu Pak Kacigunda tidak hadir ke sekolah
sehingga pembelajaran digantikan oleh Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah yang melihat
William dikelas langsung marah karena dia belum bayar uang sekolah Padahal dia
tak boleh masuk ke sekolah sebelum melunasi uang sekolah. Kepala sekolah
kemudian mengusirnya sekaligus mengeluarkannya dari sekolah.
William yang pulang lebih
awal menarik perhatian ibunya, lalu ibunya pun bertanya kepada wiliam, ia mengatakan
Jika dia telah dikeluarkan dari sekolah.
Tak lama kemudian muncul
keramaian masyarakat mengejar truk pemerintah yang sedang melakukan operasi
pasar penjualan gandum murah William selanjutnya disuruh untuk membeli gandum
sebanyak-banyaknya untuk stok makanan mereka.
Diperjalanan saat akan
berangkat demo, Trywel melihat kekacauan di masyarakat yang berebut makanan dan
terjadi penjarahan di berbagai tempat seketika itu juga trywel keingat
keluarganya di rumah serta mengkhawatirkan mereka. Lalu ia memutuskan untuk
kembali ke rumahnya.
Akibat krisis yang mulai melanda membuat ani
berpikir untuk ikut kabur dengan Kacigunda tapi hal itu dilarang oleh ibunya.
Tiba-tiba rumah mereka
didatangi oleh pemuda yang telah dua hari tak makan dia Lalu mengambil paksa
makanan yang ada. Tak cukup di situ para pemuda yang lain juga menjarah lumbung
milik mereka.
Di sin yang lain wiliam
terlihat masih mengantri untuk membeli gandum murah dari pemerintah, namun lama-kelamaan orang yang mengantri semakin
banyak sehingga menyebabkan keos.
Untungnya William dapat
masuk ke gudang untuk membeli gandum setelah itu untuk menghindari kerumunan
massa William mencoba mencari jalan keluar agar bisa keluar dari gudang.
Pada malam harinya trywel
yang telah kembali ke rumah membuat perencanaan agar gandum yang diperoleh
William dapat menjadi bekal hidup mereka.
Trywel memutuskan untuk makan
satu kali sehari saja, kondisi itu membuat Ani makin emosi dan mulai
menyalahkan ayahnya
Melihat sikap Ani yang
seperti itu membuat ibunya marah tinggi dia mengatakan kita tak akan membiarkan
anaknya kelaparan walaupun harus memotong tangannya sendiri.
Beberapa hari kemudian
William meminta kepada Ani agar menyampaikan kepada pak kacigunda Jika dia membutuhkan
dinamo sepedanya untuk eksperimen.
Pada Pagi harinya William
yang baru pulang dari ladang dikagetkan oleh kedua orangtuanya yang panik
mencari kakaknya yaitu Ani ketika
William masuk kamar disana sudah
ada dinamo sepeda dan Aki.
Trywel dan istrinya
selanjutnya mendatangi sekolah untuk mencari tahu keberadaan pak kacigunda tapi
kepala sekolah tak tahu keberadaannya.
Trywel dan istrinya sangat
kecewa dengan jawaban kepala sekolah mereka juga merasa menyesal telah
menyekolahkan anaknya sehingga kenal dengan kacigunda
Sementara itu William
meminta izin kepada kepala sekolah untuk masuk ke perpustakaan Ia lalu
mengambil beberapa literatur lain untuk menyukseskan eksperimennya
Sepulang dari perpustakaan wiliam
selanjutnya mencoba melakukan eksperimen dengan dibantu oleh beberapa warga di
desanya, di eksperimen kali ini William bersama teman-temannya berhasil membuat
kincir angin yang dapat menyalakan radio meski tanpa baterai.
Keberhasilan eksperimen itu
membuat mereka semakin semangat untuk membuat penemuan yang lebih bermanfaat,
mereka saling bahu-membahu mengumpulkan barang bekas untuk membuat kincir yang
lebih besar.
William selanjutnya
memperlihatkan hasil karya kepada sang ayah William juga memohon bantuan agar
merelakan sepedanya untuk membuat kincir angin yang lebih besar
Namun sambutan ayahnya
berbanding terbalik, sang ayah memarahi William dan memintanya untuk menjauhi
karinya itu dan hal-hal yang berkaitan dengan sekolah
Ayahnya juga tidak bisa menerima ide dia, jika angin
dapat diubah menjadi listrik. trywel
malah mengatakan kepada William untuk mencangkul dan membajak lebih keras lagi
karena dia menganggap itu lebih menghasilkan dibanding melakukan eksperimen.
Kabar kurang baik datang
dari ketua adat yang kondisinya semakin kritis akibat pemukulan yang dilakukan
para pengawal presiden tempo lalu.
Hari demi hari William
mencangkul di ladang Sampai pada suatu ketika dia jenuh dengan kesehariannya
tersebut
William lalu berdiskusi
dengan gilbert dari diskusi itu muncul kembali keinginan untuk melanjutkan
eksperimen, wiliam kemudian kembali meminta
sepeda milik ayahnya untuk dijadikan eksperimen.
Tapi hasilnya tetap tidak
berhasil bahkan membuat trywel semakin marah Walaupun demikian William tetap
semangat dan terus berusaha.
Ibu William yang tahu hal
tersebut mencoba menasehati trywel karena dia tak mau lagi kehilangan orang
yang dicintainya.
Mendengar perkataan istrinya
trywel akhirnya luluh dan merelakan sepedanya dijadikan sebagai bahan pembuatan
kincir angin.
Dengan dibantu Sejumlah
warga William selanjutnya merancang sebuah kincir angin yang besar dengan
harapan mampu menghidupkan pompa air untuk mengairi ladang yang telah kering.
Beberapa waktu kemudian
kincir angin yang diharapkan telah selesai dibuat serta dapat dioperasikan.
Keesokan harinya ketika
orang-orang sedang mencangkul tiba-tiba pompa air menyala disertai air yang
muncul deras hal tersebut membuat warga desa sangat senang begitu pula dengan
trywel yang sangat bahagia dan bangga dengan prestasi anaknya.
Mereka selanjutnya dapat
menanami ladang mereka kembali, suka cita yang dirasakan warga sayangnya tak
dirasakan oleh ketua adat mimbe karena dia harus wafat.
Tak lama kemudian berkat
prestasinya itu William mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah.
Dia juga mendapatkan
beasiswa kuliah di Afrika Selatan, selanjutnya William kembali mendapatkan
beasiswa untuk program masternya di Amerika Serikat.
Sementara itu trywel dan
istinya tetap tinggal di desa dan terus menjaga serta mengembangkan kincir
angin untuk meningkatkan kesejahteraan di desanya.
Diketahui saat ini Ani telah
menikah dengan pak kacigunda dan memiliki empat orang anak. Ani juga kembali ke
desat tersebut dengan bertahap. Dan film pun selesai....
Komentar
Posting Komentar